Semoga di Web Dh!ka ini, anda menemukan apa yang anda cari & jangan lupa comment + follownya

My Clock

Kamis, 17 Juni 2010

Setting Router di Linux Fedora

http://n4ta.files.wordpress.com/2010/02/fedora-transformation-pack1.jpg
Router adalah alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda.Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.Pada dasarnya router adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang bekerja di network layer pada lapisan OSI.
ok kita lanjutkan setting router nya.tapi mari kita perhatikan dulu schema di Samping ini..

sesudah melihat schema ini marilah kita sama2 mengambil Jajan .dah siap semua nah mari kita setting main gateway nya (MGW) untuk apa main gateway..lah itu kan supaya bisa konek ke internet bos..oya sebelumnya kita minta ip dulu dari isp langganan kita jangan lupa juga netmask,broadcast dan dns nya. sekalian klo dikasih sekalian ama rokok sebungkus juga yah..hhehe misalnya ip dari isp di kasih

Range : 202.159.121.0/29
IP : 202.159.121.2
Gateway : 202.159.121.1
Netmask : 255.255.255.248
Broadcast : 202.159.121.7
DNS1 : 202.159.0.10
DNS2 : 202.159.0.20

berarti kita mendapatkan ip 5 buah dari 202.159.121.2 - 202.159.121.6

1.Menkonfigurasi IP eth0 (default) dengan perintah:

vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

[root@ali fisika]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

lalu isi dengan :

DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=202.159.121.2
NETMASK=255.255.255.248
ONBOOT=yes
USERCTL=no

Untuk menyimpan configurasi dengan mengetik :wq

2.Setting dns resolve

[root@ali fisika]$ vi /etc/resolv.conf

lalu isi dengan nameserver dari isp kita tadi :

nameserver 202.159.0.10
nameserver 202.159.0.20

lalu simpen dengan menekan :wq

3.Setting ip_forwarding

[root@ali fisika]$ vi /etc/sysctl.conf

rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau gak ada net.ipv4.ip_forward = 0 tambahin net.ipv4.ip_forward = 1

simpen dengan menekan :wq

4.restart network

[root@ali fisika]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]

root@ali fisika]#chkconfig –level 2345 network on

5.testing dengan ngeping ke default gateway 202.159.121.1

[root@ali fisika]$ ping 202.159.121.1
PING 202.159.121.1 (202.159.121.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 202.159.121.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 202.159.121.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

6.testing untuk ngeping google.com untuk ngecek dns nya
kalau muncul :

PING google.com (216.239.39.99) 56(84) bytes of data.

berarti dns kita untuk mgw dah bekerja, tapi kalau muncul :

ping: unknown host google.com

berarti dns yang kita isikan di /etc/resolve.conf masih salah,
silahkan cek lagi ke ISP nya

owalah ini sich sudah beres untuk setting mgw nya
supaya mgw ini bisa sekaligus di gunakan sebagai ns server
oleh client maka harus di install daemon bind atau
daemon nameserver yang lain
ataukalau sudah ada tinggal idupin Bind nya

[root@ali fisika]# /etc/init.d/named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
[root@ali fisika]#chkconfig –level 2345 named on

Setting IP MGW :

[root@ali fisika]$ vi /etc/sysconfig/network

lalu isi dengan :

NETWORKING=yes
HOSTNAME=ali
GATEWAY=202.159.121.1
~

sekarang kita set ip untuk cliennya
misalnya ip ke client adalah :

192.168.0.1/24
IP : 192.168.0.1
netmask : 255.255.255.0
broadcast : 192.168.0.255
RANGE IP CLIENT : 192.168.0.2-192.168.0.254

Setting ip untuk eth1 (yang ke client)
1.memberi IP 192.168.0.1 di eth1

[root@mgw cachak]$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1

lalu isi dengan :

DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=192.168.0.1
NETMASK=255.255.255.0
BROADCAST=192.168.0.255
ONBOOT=yes
USERCTL=no

lalu simpen dengan menekan :wq

2.Restart networknya

[root@mgw root]$ /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]

3.Testing dengan cara ping ip eth1

[root@mgw cachak]$ ping 192.168.0.1
PING 192.168.0.1 (192.168.0.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 192.168.0.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 192.168.0.1 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

Tinggal Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :

IP : 192.168.0.2 - 192.168.0.254
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

misal :

Client01
===============================
IP : 192.168.0.2
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

Client02
===============================
IP : 192.168.0.3
GATEWAY : 192.168.0.1
NETMASK : 255.255.255.0
BROADCAST : 192.168.0.255
NAMESERVER : 192.168.0.1

dan seterusnya sesuai banyaknya client,yang berubah hanya IP
untuk client windows maka setting IP
di bagian Start Menu/Setting/Control Panel/Network

setelah di setting ip client, maka coba ping ke 192.168.0.1
dari client,kalau berhasil berarti client dan MGW nya sudah tersambung.

Setting MGW supaya client bisa internat dengan menggunakan NAT

1.Matikan iptablesnya

[root@ali fisika]# /etc/init.d/iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]

2.Tambahkan iptables untuk Source NAt sesuai dengan ip di eth0

[root@ali fisika]# /sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING
-o eth0 -s 192.168.0.0/24 -j SNAT –to-source 202.159.121.2
[root@ali fisika]# /sbin/iptables-save > /etc/sysconfig/iptables
[root@ali fisika]# /etc/init.d/iptables restart
Flushing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Clearing all current rules and user defined chains: [ OK ]
Applying iptables firewall rules: [ OK ]
[root@ali fisika]# iptables-save

disini standar sekali dan gak ada proteksi
untuk mengetest nya kita browser di client lalau buka google.com,
kalau jalan berati kita sudah berhasil )

sekarang kita coba dhcp
untuk menginstall dhcp cukup dengan perintah di bawah ini

1.Instal DHCP dengan perintah

[root@ali fisika]# yum -y install dhcp

2. Copy DHCP dari user ke etc dengan perintah :

[root@ali fisika]# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0.5 /dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

3.Edit settingan DHCP dengan perintah:

[root@ali fisika]# vi /etc/dhcpd.conf
ddns-update-style none;
ignore client-updates;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

# — default gateway
option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;

option nis-domain “domain.org�;
option domain-name “domain.org�;
option domain-name-servers 203.84.136.2, 203.84.140.4;

# option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# — Selects point-to-point node (default is hybrid). Don’t change this unless
# — you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;

range dynamic-bootp 192.168.1.128 192.168.1.254;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;

Seperti biasa simpan dengan mengetik :wq

4. Jalankan DHCP dengan perintah:

[root@loclhost~]# /etc/init.d/dhcpd start

kalo sudah di setting semua nya coba ping 192.168.0.1
nah itu dhcp nya harusnya udah jalan men tapi klo gak jalan juga..coba di restart lagi networknya yah
nah itu ketiga client tadi mari kita buat ip nya automatis jangan statik ya tapi dhcp juga men
buka control panel–pilih network connection –klik lagi local area conektion dan pilih general dan lagi pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Properties dan terakir kali pilih Obtain an Ip addres automatically.klo computer client nya dapat ip dhcp berarti sudah sukses men..selamat yah atas keberhasilannya
Continue reading...

Rabu, 16 Juni 2010

Memperbaiki memori Hanphone yang rusak/corrupt


Bagi pengguna hanphone smarthphone dan multimedia phone, pasti tidak asing lagi dengan kata memori yang biasanya berbentuk MMC, Micro SD, Memory Stick, de el el, seringkali kita menemui memori tersebut corrupt dan tidak bisa terbaca lagi di hanphone setelah di hubungkan ke komputer melalui media card reader maka ada konfirmasi untuk memformatnya
Memformat langsung menggunakan tools format di komputer memang bisa dilakukan tapi akan menjadikan masa pakai Memory tersebut berkurang, solusinya ??? kita bisa menggunakan sebuah software yang khusus di buat untuk memformat memory corrupt, namanya mmcmedic,software ini bersifat portable cara penggunannya sangat mudah
masukkan mmc yang corrupt tersebut ke card reader sambungkan ke PC dan jalankan software ini, pilih kapasitas memori dan tekan format, maka software ini akan bekerja,
Memang tidak ada jaminan bahwa dengan menggunakan software ini maka akan 100% MMC akan bagus kembali, tapi setidaknya ada usaha untuk mecoba merepairnya.
Bagaimana menurut anda ??? .Semoga bermanfaat
Downloadnya DISINI
Continue reading...

Selasa, 08 Juni 2010

Solusi Blue Screen Windows XP


images_1.jpg

BsoD (Blue Screen of Death)


Bagi anda yang masih setia menggunakan Windows XP mungkin pernah menghadapi masalah dengan blue screen, tapi bagi yang belum ada baiknya anda bersiap-siap saja jika suatu saat komputernya mengalami blue screen. Nah, berikut akan kita ulas tentang seluk-beluk blue screen dan penanganannya. Dalam artikel ini terdapat daftar  yang mendeskripsikan pesan-pesan blue screen yang akan membantu anda memahami dan menginterpretasikan pesan-pesan tersebut.
Daftar ini tidak menyeluruh dan tidak ditujukan untuk menyelesaikan setiap error/ kerusakan yang terjadi. Daftar ini hanyalah panduan untuk masing-masing pesan dan kemungkinan penyebab serta solusinya. Dengan memahami dasar dari pesan-pesan error juga akan memudahkan Anda untuk berkomunikasi dengan technical support.



Sebelumnya kita bahas dulu apa itu blue screen.  Ketika Windows XP mendeteksi sebuah masalah yang tidak dapat diperbaiki, Windows XP akan menampilkan STOP Message (Pesan STOP). Message ini adalah pesan kerusakan dalam bentuk teks yang memberikan informasi mengenai kondisi yang terjadi.
STOP Message terkadang merujuk kepada BsoD (Blue Screen of Death) yang mengandung informasi spesifik yang dapat membantu Anda mendiagnosa dan memungkinkan Anda memperbaiki masalah yang terdeteksi oleh kernel Windows.
Berikut daftar Blue Screen dan solusinya :
Ketika Windows XP mendeteksi sebuah masalah yang tidak dapat diperbaiki, Windows XP akan menampilkan STOP Message (Pesan STOP). Message ini adalah pesan kerusakan dalam bentuk teks yang memberikan informasi mengenai kondisi yang terjadi.
STOP Message terkadang merujuk kepada BsoD (Blue Screen of Death) yang mengandung informasi spesifik yang dapat membantu Anda mendiagnosa dan memungkinkan Anda memperbaiki masalah yang terdeteksi oleh kernel Windows.
1. Stop 0×0000000A or IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL
Pesan Stop 0×0000000A mengindikasikan bahwa proses kernel-mode atau driver mencoba mengakses lokasi di memori namun tidak mempunyai permission (ijin), atau pada kernel IRQL (interrupt request level) yang terlalu tinggi. Proses kernel-mode hanya bisa mengakses proses-proses lain yang mempunyai IRQL kurang dari atau sama dengan miliknya sendiri.
Pesan Stop ini umumnya terjadi karena kesalahan atau tidak kompatibelnya (tidak cocok) hardware dan software. Bisa juga terjadi karena setting BIOS yang kurang tepat.

Solusi yang mungkin :
·         Pesan Stop 0×0000000A kemungkinan muncul setelah menginstall driver, system service, ataupun firmware yang salah. Jika pesan Stop memberikan daftar nama driver, disable, hapus, atau roll back (mengembalikan driver ke versi yang bekerja dengan baik) driver yang salah tersebut. Jika men-disable atau menghapus driver menyelesaikan masalah, hubungi manufaktur device (hardware) yang bermasalah untuk kemungkinan update driver yang tersedia.
·         Pesan Stop ini juga mungkin terjadi karena hardware yang rusak atau bermasalah. Jika pesan Stop menunjukkan sebuah kategori device tertentu (video atau disk adapter, contohnya), coba lepas atau ganti hardware tersebut untuk menentukan apakah benar hardware tersebut sumber masalahnya.
·         Jika Anda mengalami pesan Stop ini ketika meng-update Windows XP menjadi sp1, 2, ataupun 3, kemungkinan permasalahan terjadi akibat driver yang tidak kompatibel, system service, scanner virus, atau backup. Untuk mencegah hal ini, sebelum melakukan update Windows, konfigurasi hardware Anda menjadi seminim mungkin fiturnya, dan hapus semua driver third-party (tambahan) dan sistem servis (termasuk antivirus). Setelah update Windows selesai, hubungi manufaktur hardware Anda untuk mendapatkan update yang kompatibel dengan versi service pack (sp) Windows XP Anda.
·         Jika Anda tidak yakin dengan ketiga pesan di atas, cobalah mereset setting-an BIOS Anda menjadi seperti semula.
2. Stop 0×0000001E or KMODE_EXCEPTION_NOT_HANDLED
Pesan Stop 0×0000001E mengindikasikan bahwa kernel Windows XP mendeteksi sebuah instruksi prosesor ilegal atau yang tidak diketahui. Penyebab pesan Stop ini  0×0000001E mirip dengan penyebab pesan Stop 0×0000000A, yaitu karena pelanggaran akses dan memori yang tidak valid. Biasanya error-handler (pengendali error) default dari Windows XP akan mengatasi masalah ini jika tidak terdapat error-handling routines didalam kode instruksi yang dijalankan.
Solusi yang mungkin :
·         Pesan Stop 0×0000001E umumnya terjadi setelah meng-install driver yang rusak atau  system service, atau mungkin juga ada masalah pada hardware (seperti memori dan konflik IRQ). Jika pesan Stop memberikan daftar nama driver, disable, hapus, atau roll back (mengembalikan driver ke versi yang bekerja dengan baik) driver yang salah tersebut. Jika men-disable atau menghapus driver menyelesaikan masalah, hubungi manufaktur device (hardware) yang bermasalah untuk kemungkinan update driver yang tersedia.
·         Jika pesan Stop mencantumkan file Win32k.sys, sumber kerusakan kemungkinan adalah program “remote-control” third-party. Jika program sejenis itu terinstall, Anda mungkin bisa me-disable-nya melalui safe mode. Jika tidak, gunakan Recovery Console untuk secara manual menghapus file system service yang menyebabkan masalahnya.
·         Permasalahan juga dapat disebabkan karena firmware yang tidak kompatibel. Kebanyakan masalah ACPI (Advanced Configuration and Power Interface) dapat diperbaiki dengan mengupdate firmware dengan yang terbaru.
·         Kemungkinan lain karena ruang disk yang tidak mencukupi ketika menginstall aplikasi atau menjalankan fungsi tertentu yang membutuhkan memori lebih. Anda bisa menghapus file-file yang tidak dibutuhkan untuk mendapatkan ruang disk. Gunakan Disk Cleanup untuk menambah ruang disk. Melalui Recovery Console, hapus file temporari (file dengan ekstensi .tmp), file-file cache Internet, file backup aplikasi, dan file .tmp yang dihasilkan oleh Chkdsk.exe atau Autochk.exe. Anda juga bisa memilih untuk menginstall aplikasi di harddisk yang lain yang memiliki ruang lebih atau bisa juga memindahkan data dari harddisk yang penuh ke harddisk yang memiliki ruang lebih.
·         Pesan Stop ini juga mungkin disebabkan oleh kebocoran memori (memory leak) dari aplikasi atau servis yang tidak me-release memori dengan benar. Poolmon (Poolmon.exe) membantu Anda mengisolasi komponen yang menyebabkan kebocoran memori kernel. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penanganan kebocoran memori lihat Microsoft Knowledgebase artikel Q177415 (http://support.microsoft.com/kb/177415) : “How to Use Poolmon to Troubleshoot Kernel Memory Leaks” dan Q298102 (http://support.microsoft.com/kb/298102) : “Finding Pool Tags Used by Third Party Files Without Using the Debugger”.
3. Stop 0×00000024 or NTFS_FILE_SYSTEM
Pesan Stop  0×00000024 menunjukkan bahwa ada masalah didalam Ntfs.sys (file driver yang memungkinkan sistem untuk membaca dan menulis ke NTFS file system drives). Pesan Stop yang mirip,  0×00000023, menunjukkan ada masalah pada sistem file FAT16 atau FAT32 (File Allocation Table).
Solusi yang mungkin :
·         SCSI yang malfungsi dan hardware ATA (Advanced Technology Attachment) atau driver dapat juga mempengaruhi kemampuan sistem untuk membaca dan menulis ke dalam disk dan menyebabkan error. Jika menggunakan harddisk SCSI, cek kabel dan masalah perhentian (termination problem) antara kontroler SCSI dan disk. Cek secara berkala Event Viewer untuk pesan error yang berhubungan dengan SCSI atau FASTFAT di dalam System Log atau Autochk di Application Log (Klik kanan pada My Computer, pilih Manage, pada bagian Computer Management – System Tools pilih Event Viewer).
·         Cek tool yang biasa Anda gunakan untuk memonitor sistem Anda secara terus menerus (seperti antivirus, program backup, atau program disk defragmenter) apakah sudah kompatibel dengan Windows XP Anda. Beberapa disk atau adapter ada yang dipaketkan dengan software diagnosa yang bisa Anda gunakan untuk melakukan test hardware.
Cara untuk melakukan test harddisk atau integritas volume :
Metode 1:
1.       Buka command prompt (Start – Run – ketikkan cmd)
2.       Jalankan tool Chkdsk, yang akan mendeteksi dan mencoba untuk me-resolve struktur sistem file yang corrupt, dengan mengetikkan pada command prompt : chkdsk drive: /f
Metode 2:
1.       Klik ganda My Computer dan pilih harddisk yang ingin dicek.
2.       Pada menu File, pilih Properties.
3.       Pilih tab Tools.
4.       Pada bagian box Error-checking, klik Check Now.
5.       Pada Check disk options, centang Scan for and attempt recovery of bad sectors. Opsi Automatically fix file system errors dapat juga dicentang.
Jika volume yang Anda pilih sedang digunakan, sebuah pesan akan muncul dan menanyakan apakah akan menunda disk error checking sampai Anda me-restart komputer. Setelah restart, disk error checking akan berjalan dan volume yang sedang dicek tidak akan dapat digunakan selama proses berlangsung. Jika Anda tidak bisa me-restart komputer karena error, gunakan safe mode atau Recovery Console.
Jika Anda tidak menggunakan sistem file NTFS, dan partisi sistem diformat dengan sistem file FAT16 ataupun FAT32 (File Allocation Table), informasi LFN (Long File Name) dapat hilang jika tool harddisk dijalankan melalui command prompt MS-DOS. Command prompt yang muncul ketika menggunakan startup floppy disk atau ketika menggunakan pilihan command prompt dalam sistem multiple boot yang menggunakan partisi FAT16 atau FAT32 dengan Microsoft Windows 95 OEM Service Release 2 (OSR2), Microsoft Windows 98, atau Microsoft Windows Millenium Edition (Me) yang terinstall. Jangan gunakan tool sistem operasi lain untuk partisi Windows XP.
·         Memori nonpaged pool mungkin terkuras yang dapat menyebabkan sistem untuk berhenti. Anda bisa menyelesaikan masalah ini dengan menambah RAM, yang akan meningkatkan kuantitas dari memori nonpaged pool yang tersedia untuk kernel.
4. Stop 0×0000002E or DATA_BUS_ERROR
Pesan Stop 0×0000002E ini mengindikasikan bahwa paritas memori sistem rusak. Penyebab kerusakan biasanya RAM, motherboard, Level 2 cache, atau memori video yang rusak, memori yang tidak kompatibel, atau ketika sebuah driver mencoba mengakses sebuah alamat direntang 0×8xxxxxxx yang tidak ada (tidak menunjuk ke alamat fisik). Pesan ini juga menunjukkan kerusakan harddisk karena virus atau sebab lainnya.
Solusi yang mungkin :
·         Pesan Stop ini biasanya terjadi akibat  RAM, motherboard, Level 2 cache, atau memori video yang rusak. Jika sebelum munculnya pesan ini Anda memasang hardware baru, lepaskan untuk memastikan apakah hardware tersebut penyebabnya. Jalankan juga software diagnosa yang diberikan oleh manufaktur sistem Anda untuk memastikan jika ada komponen yang rusak.
·         Pesan ini dapat juga terjadi setelah menginstall driver yang salah atau system services. Jika sebuah nama file disebutkan, cobalah men-disable, menghapus, atau roll back drivernya. Disable servis atau aplikasi dan pastikan hal ini menyelesaikan masalah. Jangan lupa untuk menghubungi manufaktur hardware tentang update driver yang tersedia.
·         Harddisk yang corrupt dapat juga menyebabkan pesan Stop ini.
·         Selain itu, penyebab lain adalah komponen motherboard yang retak, tergores, atau cacat.

5. Stop 0×0000003F or NO_MORE_SYSTEM_PTES
Pesan Stop 0×0000003F mengindikasikan bahwa ada satu atau lebih kerusakan di bawah ini :
·         Sistem Page Table Entries (PTEs) terkurangi atau terpecah/ terfragmen karena sistem menjalankan banyak aksi input dan output.
·         Driver device yang salah tidak me-manage memori dengan benar.
- Sebuah aplikasi, seperti program backup, tidak mengalokasikan dengan benar sejumlah besar memori kernel.
Solusi yang mungkin :
·         Pesan Stop 0×0000003F dapat terjadi setelah menginstall driver yang salah atau system services. Jika sebuah nama file disebutkan, cobalah men-disable, menghapus, atau roll back drivernya. Disable servis atau aplikasi dan pastikan hal ini menyelesaikan masalah. Jangan lupa untuk menghubungi manufaktur hardware tentang update driver yang tersedia.
·         Sistem belum tentu kehabisan PTEs, tetapi blok memori yang berdekatan tidak dapat mencukupi kebutuhan driver atau aplikasi. Cek update driver yang mungkin tersedia dan baca dokumentasi untuk hardware serta aplikasi untuk kebutuhan minimum (minimum system requirement).
·         Penyebab lain adalah kebutuhan yang berlebihan untuk sistem PTE oleh aplikasi. Kondisi ini sering terjadi pada komputer server. Windows XP Professional menyediakan entri registry, SystemPages, yang dapat Anda gunakan untuk menambah jumlah alokasi PTEs.
Peringatan: jangan melakukan perubahan pada registry kecuali Anda tidak punya pilihan lain karena hal ini mem-bypass keamanan standar yang dapat merusak sistem Anda, bahkan Anda mungkin terpaksa meng-install ulang Windows. Jika Anda benar-benar harus meng-edit registry, backup-lah registry Anda terlebih dahulu.
Cara untuk menambah jumlah alokasi PTEs melalui registry:
1.       Pilih Start – Run – ketikkan : regedit
2.       Dalam registry editor, navigasikan : HKEY_LOCAL_MACHINE \ SYSTEM \ CurrentControlSet \ Control \ Session Manager \ Memory Management
3.       Klik ganda pada PagedPoolSize dan SystemPages untuk melihat nilai masing-masing entri.
4.       Jika nilai PagedPoolSize tidak 0 (nol), isikan dengan 0 (nol).
5.       Jika SystemPages tidak 0 (nol), isikan 40000 untuk sistem dengan memori 128 MB (atau kurang). Untuk sistem dengan memori antara 128 sampai 256 MB, isikan 110000. Sedangkan untuk sistem dengan memori di atas 256 MB, jangan isikan nilai di atas 110000 tanpa berkonsultasi dengan technical support dari Microsoft.
6.       Klik Ok, dan tutup editor registri, lalu restart komputer Anda.
6. Stop 0×00000050 or PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Pesan Stop 0×00000050 ini menunjukkan bahwa area yang diminta tidak ada dalam memori. Sistem akan membuat (generates) sebuah exception error ketika mereferensi kepada memori sistem yang tidak valid. Memori yang rusak (memori utama, L2 cache, RAM Video) atau software yang tidak kompatibel (software remote control atau antivirus) dapat menyebabkan pesan kerusakan ini.
Solusi yang mungkin:
·         Jika Anda memasang hardware baru sebelum terjadi error, lepas dan gantilah dengan hardware baru untuk menentukan apakah hardware tersebut yang menyebabkan kerusakan ini. Anda juga dapat menjalankan software diagnosa yang disuplai oleh manufaktur hardware Anda untuk mengecek apakah hardware Anda rusak atau tidak.
·         Pesan Stop 0×00000050 dapat terjadi setelah menginstall driver yang salah atau system services. Jika sebuah nama file disebutkan, cobalah men-disable, menghapus, atau roll back drivernya. Disable servis atau aplikasi dan pastikan hal ini menyelesaikan masalah. Jangan lupa untuk menghubungi manufaktur hardware tentang update driver yang tersedia. Jika driver baru tidak tersedia, coba gunakan driver dari alat yang mirip. Misalnya, printer Model 1100C menyebabkan pesan Stop 0×00000050, gunakan driver printer untuk Model 1100A atau Model 1000.
7. Stop 0×00000077 or KERNEL_STACK_INPAGE_ERROR
Pesan Stop 0×00000077 ini mengindikasikan bahwa sebuah page data kernel yang diminta dari file paging (virtual memori) tidak dapat ditemukan atau tidak dapat dibaca di memori. Pesan Stop ini juga menunjukkan kerusakan hardware disk, data disk yang corrupt, atau kemungkinan infeksi virus.
Solusi yang mungkin:
·         Pesan Stop 0×00000077 dapat disebabkan oleh bad sector di paging file dari memori virtual atau kerusakan disk controller. Dalam kasus yang sangat langka, resource nonpaged pool yang terkurangi dapat menyebabkan error ini. Jika parameter pertama dan ketiga adalah 0 (nol), signature stack di stack kernel hilang, yang biasanya disebabkan oleh hardware yang rusak. Jika status I/O adalah 0xC0000185 dan file paging ada pada disk SCSI, coba cek kabel-kabelnya. Kode status I/O 0xC000009C atau 0xC000016A mengindikasikan bahwa data yang diminta tidak dapat ditemukan. Anda bisa mencoba memperbaiki hal ini dengan me-restart komputer. Jika masalah dengan integritas disk tetap muncul, Autchk, program yang akan menandai bad disk sector sebagai bagian rusak sehingga tidak akan digunakan kemudian, akan berjalan otomatis. Jika Autochk gagal untuk berjalan, Anda bisa melakukan cek integritas disk secara manual dengan mengikuti instruksi untuk menjalankan Chkdsk yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian “Stop 0×00000024 atau NTFS_FILE_SYSTEM”.
·         Penyebab lain dari Pesan Stop 0×00000077 adalah hardware memori yang rusak atau malfungsi (misal, modul memori, L2 cache, RAM video). Jika Anda memasang hardware baru sebelum terjadi error, lepas dan gantilah dengan hardware baru untuk menentukan apakah hardware tersebut yang menyebabkan kerusakan ini. Anda juga dapat menjalankan software diagnosa yang disuplai oleh manufaktur hardware Anda untuk mengecek apakah hardware Anda rusak atau tidak.
·         Selain itu, penyebab lain adalah komponen motherboard yang retak, tergores, atau cacat. Jika semua solusi tadi tidak ada yang berhasil, bawalah motherboard Anda ke bengkel komputer untuk diperiksa lebih lanjut.
·         Penyebab yang dapat menyebabkan pesan Stop 0×00000077 juga dapat menyebabkan pesan Stop 0×0000007A. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pesan Stop 0×0000007A, dapat dibaca pada bagian 3 artikel ini dengan judul “Stop 0×0000007A or KERNEL_DATA_INPAGE_ERROR”.
8. Stop 0×00000079 or MISMATCHED_HAL
Pesan Stop 0×00000079 ini menunjukkan bahwa HAL (Hardware Abstraction Layer) dan tipe kernel komputer tidak cocok. Error ini sering terjadi ketika setting firmware ACPI dirubah. Contohnya, Anda mungkin meng-install Windows XP di komputer X86-based dengan opsi enable pada ACPI firmware di-enable-kan dan kemudian Anda disable-kan. Error ini dapat juga terjadi ketika file konfigurasi yang tidak cocok antara single dan multi-processor di-copy-kan ke sistem.
Solusi yang mungkin:
·         Pesan Stop 0×00000079 muncul ketika sistem menggunakan file Ntoskrnl.exe atau Hal.dll yang sudah out-of-date (kadaluarsa). Hal ini dapat terjadi setelah perbaikan manual dengan meng-copy-kan file yang tidak tepat ke sistem. Error ini dapat juga terjadi ketika menggunakan file yang tidak cocok, seperti meng-copy multi-processor HAL ke dalam sistem yang menggunakan kernel single-processor (atau sebaliknya). Kernel dan file HAL untuk sistem single-processor dan multi-processor disimpan di dalam CD Windows XP Professional dengan menggunakan dua nama yang berbeda. Sebagai contoh, single-processor dan multi-processor masing-masing memiliki file Ntoskrnl.exe dan Ntkrnlmp.exe.
·         Jika Anda mengalami pesan Stop 0×00000079 setelah mengganti setting firmware, restore-lah setting asli Windows XP Professional.
Karena sistem yang menggunakan ACPI HAL mengabaikan penugasan IRQ yang berada di firmware, maka Anda hanya bisa mengubah setting IRQ secara manual untuk sistem non-ACPI (Standard PC HAL). Beberapa sistem X86-based menyediakan opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi ACPI. Untuk meng-enable dan men-disable ACPI, Anda harus mengubah setting firmware dan meng-install ulang Windows XP-nya karena perlu perubahan registry dan file sistem yang sangat banyak, Anda diharuskan melakukan Setup lagi (installasi dengan jalan upgrade tidak akan berhasil).
Jika semua solusi tadi tidak ada yang berhasil, bawalah motherboard Anda ke bengkel komputer untuk diperiksa lebih lanjut.... 


Segitu dulu yua....
Continue reading...
 

ShoutMix chat widget

Tips - Trik Komputer dan Internet Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts